PENGUATAN MODERASI BERAGAMA GURU DAN PENYULUH AGAMA ISLAM RIAU MELALUI WORKSHOP VIRTUAL LITERASI KEAGAMAAN LINTAS BUDAYA
DOI:
https://doi.org/10.59458/jwl.v4i2.83Keywords:
Moderasi beragama, literasi keagamaan lintas budaya, guru, penyuluhAbstract
Artikel ini membahas kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada penguatan moderasi beragama guru dan penyuluh agama Islam di provinsi Riau melalui workshop virtual Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB). Kegiatan pengabdian diselenggarakan melalui kolaborasi Institute for Southeast Asian Islamic Studies (ISAIS) UIN Sultan Syarif Kasim Riau dengan Institut Leimena. Workshop LKLB merupakan sebuah pendekatan berpikir, bersikap, dan bertindak untuk dapat bekerja sama dengan orang yang berbeda agama dan kepercayaan (kompetensi kolaboratif), berlandaskan pada pemahaman akan kerangka moral, spiritual, dan pengetahuan diri pribadi (kompetensi pribadi) dan orang lain yang berbeda agama dan kepercayaan (kompetensi komparatif). LKLB didasarkan pada keyakinan bahwa kesadaran dan kebaikan bersama bagi umat manusia akan tercapai bukan ketika keragaman agama dan kepercayaan ditolak atau bahkan dilebur menjadi keseragaman, tetapi justru ketika keragaman tersebut diteguhkan dan dikelola bersama oleh para penganutnya yang berbeda melalui proses evaluasi, komunikasi, dan negosiasi untuk menanggapi berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi, baik dalam konteks lokal maupun global. Workshop LKLB memiliki peranan setrategis karena kegiatan ini menyediakan suatu kerangka untuk bekerja sama dengan pihak lain dalam membahas dan menyelesaikan tantangan global bersama, tanpa mengorbankan substansi keyakinan sendiri.