DEWI SINTA : MEWUJUDKAN DESA WISATA SIGAP DAN TANGGUH BENCANA MELALUI COMMUNITY-BASED EARLY WARNING SYSTEMS (CBEWS) DI DESA YEHEMBANG KANGIN-JEMBRANA
DOI:
https://doi.org/10.59458/jwl.v5i1.130Keywords:
Community Based Early Warning System, Desa Wisata Tanggap Bencana, Teknologi IoT untuk Kebencanaan, Pengering Kakao, Manajemen Keuangan DigitalAbstract
Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, memiliki potensi wisata alam yang besar, namun sering menghadapi ancaman bencana banjir bandang dan longsor. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, serta meningkatkan produktivitas pertanian kakao, program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk mengembangkan sistem peringatan dini Modul Anti Banjir (MABAR) dan aplikasi Sistem Informasi Kebencanaan dan Sistem Monitoring Cuaca (SIKESYA) untuk kesiapsiagaan bencana, serta fasilitas pengering kakao pintar (Omni Mobile Rapid Cacao Dryer atau OM RICAR) untuk meningkatkan efisiensi produksi pertanian. Pelaksanaan PKM terdiri dari dua tahap: sosialisasi dan implementasi. Tahap implementasi mencakup pembangunan sistem MABAR berbasis IoT, aplikasi SIKESYA untuk informasi cuaca dan kebencanaan, serta pembangunan dome pengering kakao berbasis tenaga surya dan IoT. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesiapsiagaan bencana dengan adopsi teknologi yang mencapai 80-100% pada anggota Pokdarwis, serta efisiensi pengeringan kakao yang meningkat 50% dengan penggunaan OM RICAR. Selain itu, pelatihan manajemen keuangan digital membantu meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan kelompok tani, dengan hasil yang signifikan dalam pencatatan transaksi dan analisis keuangan. Meskipun banyak kemajuan tercapai, tantangan pemeliharaan sistem teknologi dan peningkatan partisipasi masyarakat tetap perlu diatasi untuk memastikan keberlanjutan program.